Lingkungan kerja modern sering diisi oleh tim multi-generasi, yang menuntut penyesuaian gaya komunikasi, terutama saat berinteraksi dengan atasan dan rekan kerja dari Generasi Milenial. Milenial (lahir sekitar 1981-1996) umumnya menghargai transparansi, tujuan (purpose), dan umpan balik yang cepat.
Saat berkomunikasi dengan atasan Milenial, fokus pada tujuan besar dan dampak pekerjaan Anda (the why), bukan hanya prosesnya (the how). Milenial cenderung lebih menghargai hasil dan efisiensi waktu daripada face-time yang panjang. Gunakan tools digital yang efisien untuk update status secara berkala dan hindari komunikasi yang terlalu formal.
Ketika berinteraksi dengan rekan kerja Milenial, pastikan komunikasi bersifat inklusif dan kolaboratif. Mereka menghargai lingkungan yang mendukung ide-ide baru dan menyambut feedback konstruktif. Hindari hierarki kaku dalam diskusi tim; Milenial sering merasa nyaman menyuarakan pendapat langsung.
Kunci sukses komunikasi antar-generasi adalah adaptasi dan empati. Pahami bahwa Milenial adalah generasi pertama yang sepenuhnya tumbuh dengan teknologi digital, sehingga mereka cenderung lebih memilih komunikasi singkat melalui chat atau email daripada telepon atau meeting tatap muka yang tidak efisien.
Intisari: Komunikasi yang efektif dengan Milenial membutuhkan adaptasi. Dengan atasan Milenial, fokus pada tujuan dan dampak (the why) serta gunakan update digital yang cepat. Dengan rekan kerja Milenial, bersikaplah inklusif dan kolaboratif, menghargai ide mereka. Kunci utamanya adalah empati dan memahami preferensi mereka terhadap komunikasi digital yang efisien.

 