Detroit – Di era mobil listrik (EV), berat kendaraan adalah musuh utama efisiensi. Baterai yang besar dan berat EV memerlukan strategi Material Ringan (Lightweighting) yang sangat agresif untuk meningkatkan jarak tempuh (range) dan performa. Industri kini beralih dari baja tradisional ke material revolusioner yang lebih mahal tetapi lebih ringan.
Aluminium telah menjadi material pilihan utama, digunakan secara luas pada sasis dan panel bodi untuk mengurangi bobot tanpa mengorbankan kekuatan. Inovasi yang lebih maju mencakup penggunaan Serat Karbon (Carbon Fiber Reinforced Polymer/CFRP), yang menawarkan rasio kekuatan-terhadap-berat yang luar biasa. Meskipun CFRP mahal, penggunaannya pada komponen kritis (seperti selimut baterai atau atap) dapat menghasilkan penghematan bobot yang signifikan.
Bahkan, bahan seperti Magnesium dan Plastik Berteknologi Tinggi semakin banyak digunakan untuk komponen interior dan mesin (untuk ICE) atau rumah motor (untuk EV). Tantangan utama adalah biaya dan proses perbaikan. Namun, dengan semakin ketatnya regulasi emisi dan tuntutan jarak tempuh EV yang lebih jauh, investasi dalam material lightweighting ini menjadi kebutuhan, bukan lagi pilihan, di seluruh rantai pasok otomotif.