Fenomena Bus Rapid Transit (BRT) Asia: Solusi Kemacetan Kota Metropolitan.

Fenomena Bus Rapid Transit (BRT) Asia: Solusi Kemacetan Kota Metropolitan.

Dengan populasi yang terus meningkat dan urbanisasi yang cepat, kota-kota metropolitan Asia menghadapi masalah Kemacetan kronis. Fenomena Bus Rapid Transit (BRT) muncul sebagai solusi infrastruktur transportasi publik yang efektif, cepat, dan relatif terjangkau.

BRT adalah sistem berbasis bus yang meniru efisiensi kereta api dengan menggunakan jalur khusus, stasiun tertutup, dan sistem ticketing di luar bus. Sistem seperti TransJakarta di Indonesia dan proyek-proyek di kota-kota Tiongkok telah membuktikan BRT mampu memindahkan puluhan ribu penumpang per jam, mengurangi ketergantungan pada mobil pribadi.

Keunggulan BRT terletak pada kecepatan implementasi dan biaya konstruksi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembangunan jalur kereta bawah tanah atau Mass Rapid Transit (MRT). Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi kota-kota Asia yang membutuhkan solusi cepat dan fleksibel untuk mengatasi kemacetan.

Namun, keberhasilan BRT sangat bergantung pada disiplin dan penegakan hukum terhadap jalur khusus bus. Selain itu, BRT harus diintegrasikan secara mulus dengan mode transportasi publik lainnya untuk menciptakan jaringan konektivitas yang komprehensif.