Konsep zero waste semakin populer di berbagai belahan dunia. Banyak kota dan perusahaan mengklaim siap menuju ekonomi tanpa sampah. Namun, apakah ini benar-benar berkelanjutan atau hanya tren sesaat?
Zero waste mendorong masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang, dan memilih produk dengan siklus hidup lebih panjang.
Beberapa perusahaan besar memanfaatkan tren ini untuk meningkatkan citra mereka. Dari brand fashion hingga makanan cepat saji, semuanya berlomba meluncurkan produk ramah lingkungan.
Namun, kritik muncul bahwa sebagian besar hanya melakukan greenwashing, alias sekadar memoles citra tanpa benar-benar mengubah sistem produksi.
Meski demikian, ada contoh sukses. Kota-kota di Jepang, Belanda, dan Kanada berhasil memangkas sampah hingga 70% dengan kebijakan tegas dan partisipasi warga.
Kunci keberhasilan zero waste ada pada komitmen jangka panjang, bukan sekadar kampanye pemasaran. Butuh regulasi kuat, insentif ekonomi, dan kesadaran publik untuk menjadikannya nyata.
Jika benar-benar diterapkan, zero waste bisa menjadi pilar ekonomi berkelanjutan masa depan.
Namun jika hanya tren sesaat, dunia bisa terjebak dalam ilusi hijau tanpa perubahan berarti.